PAHLAWAN INDONESIA YANG HAMPIR TERLUPAKAN
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenang pahlawannya " -Soekarno-
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia ) , Pahlawan adalah Orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Banyak Pahlawan indonesia yang memang berjasa atas berdirinya negara ini , Tetapi tidak semua itu terkenang di buku buku pelajaran dan lainnya . Kalo di bukul RPUL mah banyak gitu ada 16 gambar apa 20 gambar setiap halamannya :v
Tapi disini ane bukan mau jelasin Pahlawan Indonesia yang terkenal tapi yang hampir terlupakan , Cek dibawah ini:
1. Tan Malaka
Mungkin kalian belum mengetahui atau mungkin kurang mengetahui tentang dia . Tan Malaka , dia adalah seorang aktivis kemerdekaan Indonesia, filsuf kiri, mantan pemimpin Partai Komunis Indonesia.
Sebagai seorang mantan tokoh komunis indonesia , Tetapi justru presiden pertama Indonesia sangat memercayainya . Ya, Ir. Soekarno sangat memercayainya karena pandangan nya yg berbobot dalam politik negara Indonesia. Saat kecil ia pernah bercita - cita agar menjadi seorang guru di sekolah Belanda , tetapi justru ia menjadi guru untuk anak anak di Semarang . Atas pemikirannya yang berbobot , Bung karno pernah berkata " Kalau saya tiada berada lagi , maka pemimpin revolusi akan saya serahkan kepada anda ".
2. Supriyadi
Lahir di Jawa Timur, Hindia Belanda, pada tanggal 13 April 1923 , Supriyadi tumbuh menjadi pemuda yang pemberani dan gigih berjuang untuk kemerdekaan . Pendidikan terakhirnya adalah Sekolah Pamong Praja di Magelang . Ia ditugaskan di Blitar untuk melakukan pemberontakan terhadap pasukan Jepang , Tetapi pemberontakan itu berhasil dipatahkan oleh Jepang sehingga 6 sampai 8 orang dihukum mati. Pada masa Pemerintahan Soekarno , ia ditugaskan sebagai Mentri Keaman Rakyat tetapi ia justru menghilang entah kemana.
3. Douwes Dekker
Dr.Francois Eugene Douwes Dekker atau lebih dikenal dengan Danudirja Setiabudi adalah seorang penulis yang kritis terhadap tindakan Belanda yang menerapkan Cultuur Stesel ( Tanam paksa ). Bersama Tiga Serangkai yaitu Dia , Dr.Tjipto Mangunkusumo , dan Ki hajar Dewantara mengkritik pemerintah Belanda dalam bentuk artikel. Ia juga yang mengusulkan nama Nusantara .
Karangannya yg berjudul Max Haveelaar menjadi buku yang mengangkat semangat Warga indonesia sampai sampai Pemerintah Belanda khawatir , Oleh karena buku itu , akhirnya ia dibuang ke Belanda.
Jadi , kita harus tetap menghargai jasa para pahlawan agar perjuangan mereka tidak sia sia.
thanks for coming , hope this usefull for you :v
Komentar
Posting Komentar